Tinggal delapan hari lagi. Memang bukan hari yang sangat spesial, karena setiap tahunnya hari itu pasti akan terulang. Justru datangnya hari itu menandakan bahwa semakin berkurang waktu kita untuk bisa berlari di bumi ini. Hari itu akan datang bulan ini, delapan hari lagi dari sekarang. Dan aku ingin sesuatu yang besar terjadi pada hari itu. Sekali saja.
Ah, aku terlalu banyak berkhayal. Suara tik-tik-tik detik jam di mejaku seakan mengejekku karena terlalu tinggi dalam bermimpi. Sudahlah, begitu katanya. Perbedaan tingkatannya terlalu tinggi, sayang. Sadarilah keberadaan dirimu dan -kalau mau- mundurlah secara perlahan.
Hah. Mundur perlahan katanya. Aku sudah mencoba, tetapi tidak bisa.
Tidak, aku bukan mencoba. Aku hanya membiarkan semuanya terjadi seperti biasa, persis seperti yang kulakukan setahun yang lalu, tetapi kali ini berbeda. Dulu eksistensinya hilang begitu saja dari sel-sel otakku, namun yang kali ini bisa dengan mudah melekatkan bayangannya yang semu itu pada pikiranku. Dan hatiku.
Jadi, jangan salahkan aku jika aku mengharapkan sesuatu yang terlalu tinggi ketika delapan hari dari sekarang itu muncul. Aku sudah bersiap-siap untuk jatuh, kau tahu. Aku sudah bersiap-siap untuk merasakan sakitnya terjatuh dari ketinggian, aku sudah bersiap-siap untuk mengetahui kakiku patah atau sejenisnya. Aku mungkin tidak bisa memprediksi masa depan (hanya Tuhan yang tahu), tetapi aku sudah memikirkan kemungkinan terburuk -dan paling mungkin terjadi- dalam masalah ini. Karena bintang tidak hanya satu, tetapi jutaan.
April, 9th 2014
Harapanku...ketinggian ya?